ANALISIS
PROSES DAN HASIL EKSTRAKSI DNA
(Laporan Praktikum Bioteknologi
Pertanian)
Oleh
Kelompok 3
Annisa
Rachmawati 1214121029
Aulia
Rochmah 1214121033
Damar
Indah R. C. 1214121045
Dea
Lanidya 1214121048
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2014
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
DNA adalah suatu molekul primer yang
keberadaannya selalu terkait dengan RNA dan protein. Sedangkan dalam
menganalisis DNA yang diperlukan adalah DNA dalam bentuk murni. Ekstraksi merupakan suatu proses pemisahan suatu bahan
dari campurannya dengan menggunakan pelarut yang berbeda dan tidak saling
tercampur. Cara yang paling sederhana adalah dengan ekstraksi bertahap, yaitu
cukup dengan hanya menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak saling campur
dengan pelarut semula. Kemudian dikocok sehingga terjadi keseimbangan
konsentrasi zat yang akan diekstraksi dan dicapai suatu lapisan kemudian
didiamkan dan dipisahkan (Milligan, 1992).
Ekstraksi untuk
mendapatkan DNA berkualitas tingi merupakan satu kaidah dasar yang harus
dipenuhi dalam analisis molekuler. Masalah-masalah dalam ekstraksi DNA masih
merupakan hal penting yang perlu diatasi. Berbagai teknik analisis dalam
pemulian tanaman dan biologi molekuler yang berdasarkan pada hibridisasi
molekuler atau Polymerase Chain Reaction (PCR) membutuhkan DNA dalam jumlah
yang cukup dan kualitas yang baik (Williams, 2009).
Dalam mengekstraksi DNA yang dilakukan pada praktikum ini diambil dari jenis sumber
sel yang berasal dari
bayam, hati ayam, strawberry, brokoli dan
kacang hijau. Dimana dari kelima jenis bahan
tersebut akan di ektraksi untuk dilihat manakah dari kelima bahan tersebut yang
memiliki pengaruh paling besar pada jumlah DNA yang di ekstraksi.
Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum ini untuk mengetahui
cara pembuatan ekstraksi DNA, dan bahan manakah yang memiliki kandungan
ekstraksi dna antara sel tumbuhan dan sel hewan dengan ditambahkannya larutan
diterjen dan larutan garam sebagai penyeimbang dari pengekstraksian.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya
praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Mahasiswa diharapkan dapat mempelajari analisis proses ekstraksi
DNA secara baik dan benar.
2.
Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui manakah bahan
yang mempunyai kandungan ekstraksi DNA paling besar.
II.
METODOLOGI
2.1
Alat dan Bahan
Adapun alat-alat yang
digunakan dalam melakukan percobaan ini adalah blender, cangkir, sendok,
saringan, gelas ukur, tabung reaksi, pipet, batang kayu, dan kertas.
Sedangkan bahan-bahan yang
digunakan dalam melakukan percobaan ini adalah kacang polong, air, zat pelunak
daging, garam, deterjen, dan alkohol.
1.2
Cara Kerja
Langkah-langkah yang dilakukan dalam
pembuatan ekstraksi DNA adalah sebagai berikut:
1.
Dimasukkan bahan ke dalam blender :
a. Dimasukan 84 gram (100 ml atau 1/2 cangkir)
dari kacang polong hijau atau jenis bahan lainnya seperti (bayam,
hati ayam, strawberry, dan brokoli).
b. Dimasukan 200 ml (1
cangkir) air
bersih.
c. Dimasukan sedikit garam (1 gram atau 1/8 sendok teh).
2.
Di blender semua bahan tersebut dengan
kecepatan tinggi selama 15 detik.
3.
Di saring bahan yang telah di blender
dengan menggunakan saringan dan dituangkan kedalam gelas ukur. Hal ini
dilakukan agar larutan hasil dari bahan yang telah di blender tidak terampur
dengan polong yang tidak ikut terblender.
4.
Ditambahkan 30 ml (2
sendok makan) deterjen,
lalu di aduk secara perlahan
hingga tercampur. Lalu di diamkan selama 5 - 10 menit.
5.
Diisi tabung reaksi dengan larutan yang telah tercampur
sebanyak 1/3
bagian dari
tabung reaksi tersebut.
6.
Dibasahi batang kayu (stik) dengan
mencelupkannya ke dalam cairan
atau larutan dari kacang polong, kemudian dicelupkan tongkat basah tersebut ke dalam zat pelunak daging.
7.
Dicampurkan pelunak daging tersebut dengan larutan dari kacang polong.
8.
Dimiringkan tabung reaksi yang
telah berisi larutan secara perlahan-lahan, kemudian tambahkan alkohol dengan
jumlah yang sama disisi tabung sehingga alkohol berada pada atas permukaan
larutan tersebut.
9.
Dari hasil pencampuran tersebut, akan
terlihat benang DNA di atas permukaan larutan, tepatnya pada perbatasan antara
larutan kacang polong dan alkohol.
10. Digunakan batang kayu (stik) untuk memindahkan cairan kacang polong secara perlahan-lahan ke dalam larutan alkohol sehingga DNA akan mengendap
dan didiamkan selama 30 menit.
11. Disimpan hasil ekstraksi DNA tersebut tanpa batas dan
dalam wadah
yang tertutup dengan alkohol dan dikeringkan di atas kertas dengan menggunakan batang kayu atau pipet (penetes mata) untuk mentransfer
DNA.
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil Pengamatan
Tabel kandungan ekstrak
DNA (ml) dari 4 macam bahan
Bahan
|
Ulangan
|
Rata-rata
|
||
1
|
2
|
3
|
||
Bayam
|
37,4
|
38,8
|
37,9
|
38,03
|
Hati ayam
|
50
|
49,6
|
48,5
|
49,36
|
Straberi
|
23,8
|
21,9
|
22,0
|
22,56
|
Brokoli
|
25,8
|
26,7
|
24,9
|
25,8
|
Kacang hijau
|
41,8
|
42,9
|
40,8
|
41,83
|
3.2
Pembahasan
Pada praktikum kali ini
yang dibahas adalah mengenai analisis proses dan hasil ekstraksi DNA. Adapun
tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara
menganalisis proses ekstraksi DNA, dan untuk mengetahui bahan apakah yang
memiliki pengaruh paling besar pada jumlah DNA yang diekstrak dari 5 bahan yang
disediakan.
DNA merupakan suatu
unit terkecil dari makhluk hidup yang merupakan pembawa sifat keturunan.
Analisa DNA banyak digunakan untuk karakterisasi sifat genetik pada level
molekuler yang secara langsung dapat mencerminkan sifat genotipe yang dimiliki
oleh organisme tertentu. Analisis DNA ini terdiri dari tiga tahap yaitu
ekstraksi DNA, PCR, dan elektroforesis. Namun yang dilakukan dalam
praktikum kali ini adalah proses ekstraksi DNA.
Proses ekstraksi DNA bertujuan untuk memisahkan DNA dengan
partikel lain yang tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan
hati-hati, sehingga tidak menyebabkan kerusakan pada DNA.
Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat dilakukan dengan
memecahkan dinding sel, membran plasma dan
membran inti baik dengan cara mekanik maupun secara
kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan pemblenderan atau penggerus
menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara kimiawi dapat dengan pemberian
yang dapat merusak membran sel dan membran inti, salah satunya adalah deterjen.
Penambahan deterjen dalam isolasi DNA dapat
dilakukan karena deterjen dapat menyebabkan rusaknya mebran sel
yang nantinya akan membantu dalam
isolasi DNA,
kemudian melalui ikatan yang
dibentuk melalui sisi hidrofobik deterjen dengan protein dan lemak
pada membran membentuk senyawa ”lipid protein-deterjen kompleks”.
Senyawa tersebut dapat terbentuk karena protein dan lipid memiliki ujung
hidrofilik dan hidrofobik, demikian juga dengan deterjen, sehingga dapat
membentuk suatu ikatan
kimia (Machmud, 2001).
Dalam proses ekstraksi
DNA juga digunakan air asin (garam), di mana air asin (yang mengandung garam)
ini dapat membantu endapan DNA (memadatkan dan tampak) ketika alkohol
ditambahkan ke dalam proses ekstraksi DNA. Kemudian air dingin juga dapat
membantu untuk menjaga keutuhan DNA selama proses ekstraksi, karena air dingin
ini dapat memperlambat reaksi enzim, dan dapat melindungi DNA dari enzim yang
akan menghancurkan DNA. Penggunaan
alkohol dingin juga akan meningkatkan hasil DNA Anda. Alkohol dingin membantu
endapan DNA (memadatkan dan muncul/terlihat) lebih cepat.
Dalam praktikum kali
ini, telah dilakukan analisis proses ekstraksi DNA terhadap 5 macam bagian
tanaman dan hewan yang telah disiapkan, yaitu dari bagian hati ayam, strawbery,
bayam, brokoli, dan kacang hijau. Untuk mengekstraksi DNA dari tanaman itu
lebih sulit karena adanya dinding sel dari tanaman, maka dari itu untuk
mempermudah ekstraksinya dengan menambahkan selulase yang nantinya akan
berfungsi untuk mendegradasi selulase yang membentuk dinding sel.
Kemudian untuk
ekstraksi DNA hewan yang menyebabkan kesulitan adalah karena darah hewan itu
sendiri. Darah mengandung berbagai senyawa seperti protein, lipid, sel darah
putih, sel darah merah, trombosit, dan plasma, yang dapat mengkontaminasi
sampel DNA. Kontaminan utama DNA hewan diekstraksi dari sampel darah heme,
komponen non-protein hemoglobin.
Perbedaan antara DNA
hewan dan tanaman berada di urutan pangkal heliks. Senyawa yang ditemukan dalam
sel-sel tumbuhan tidak ada dalam sel-sel
hewan. DNA hewan seringkali lebih besar daripada DNA hewan. Perbedaan-perbedaan
ini mempengaruhi metode ekstraksi, sebagai dampak pada hasil dan kemurnian DNA.
Setelah dilakukan
analisis ekstraksi DNA, maka kita dapat mengetahui hasil dari ekstraksi DNA
yang menjukkan kandungan DNA pada masing-masing bahan tersebut. Adapun hasil
ekstraksi DNA yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa, kandungan ekstrak DNA
dari bahan yang ada dengan 3 ulangan yaitu pada bayam mengandung ekstrak DNA
sebanyak 38,03 ml, kemudian pada hati ayam memiliki kandungan DNA sebanyak
49,36 ml, selanjutnya pada strawberry memiliki kandungan DNA sebanyak 22,56 ml,
lalu pada brokoli memiliki kandungan DNA sebanyak 25,8 ml, dan pada kacang
hijau memiliki kandungan DNA sebanyak 41,83 ml.
Kemudian dapat
disimpulkan bahwa hasil ekstraksi DNA dari organ hewan yang berupa hati ayam
memiliki nilai kandungan DNA yang lebih banyak dibandingkan dengan kandungan
DNA yang dimiliki oleh tanaman. Hal tersebut menunjukkan bahwa kandungan DNA
pada hewan lebih besar daripada DNA pada tanaman karena sel hewan lebih
kompleks daripada sel tanaman. Dalam hal ini banyaknya kandungan DNA suatu
jasad berkorelasi positif dengan kompleksitas jasad tersebut.
IV. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1.
Kandungan
DNA yang dimiliki oleh sel hewan lebih banyak jika dibandingkan dengan yang
dimiliki oleh sel tanaman.
2.
Semakin
kompleks sel DNA suatu makhluk hidup maka semakin banyak kandungan DNA yang
dimiliki oleh makhluk hidup tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Machmud,
Muhammmad. 2001. Teknik Penyimpanan dan
Pemeliharaan Mikroba. Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. Bogor
Miligan,
B.G. 192. Plant DNA Isolation. In: A.R.
Hoelzel (Ed). Molecular Genetic Analysis of Populations. A Practical Aproach.
Oxford University Pres. New York.
Williams,
dkk. 1990. DNA polymorphisms amplified by
arbitrary primers are useful as genetic markers. Nucleic Acids Res. 18:
6531-6535.
Casinos Near Hollywood, CA Casino (Things to Know) - Mapyro
BalasHapusCasinos Near 스포츠 토토 사이트 Hollywood, CA Casino (Things 하남 출장샵 to Know) 대전광역 출장안마 In addition to being just a casino, there are numerous hotels, many hotels, and some hotels 통영 출장안마 on 춘천 출장샵 the